Ingin Difungsikan sebagai Syarat Bepergian, Aplikasi Pedullindungi Versi Mobile Malah Error
Aplikasi Pedulilindungi versi mobile masih mengalami gangguan teknis, sehingga tak bisa digunakan.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
NAR
Semua data masyarakat yang telah melakukan vaksinasi, dan melakukan pemeriksaan PCR atau antigen tersimpan dengan aman di pusat data (big data) Kemenkes yang diberi nama New All Record atau NAR.
Seluruh big data NAR ini terkoneksi dengan aplikasi Pedulilindungi, sehingga mulai saat ini pengisian e-HAC, yang selama ini sudah berjalan, dilakukan melalui aplikasi Pedulilindungi.
"Kita di Kemenkes ingin mengintegrasikan aplikasi terkait dengan Covid-19 dan vaksinasi ke dalam aplikasi Pedulilindungi," kata Budi.
Saat ini sudah ada 742 Lab yang terafiliasi dengan Kemenkes, dan mereka langsung memasukkan hasil uji Covid-19 konsumennya ke NAR.
Karena itu, hanya hasil uji PCR dan Antigen dari laboratorium yang sudah terafiliasi yang bisa dipakai sebagai syarat penerbangan.
"Dengan mekanisme baru ini, maka pengecekan kesehatan penumpang dilakukan saat keberangkatan, bukan saat kedatangan, sehingga bisa membuat para penumpang merasa lebih aman dan nyaman," kata Budi.
Berlaku mulai 12 Juli 2021
Proses check-in dengan aplikasi Pedulilindungi ini diuji coba untuk penerbangan rute Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta, mulai hari Senin (5/7) sampai Senin (12/7).
Sedangkan untuk laboratorium yang belum memasukkan data ke NAR, atau belum terafiliasi, mulai tanggal 12 Juli 2021 hasil uji PCR dan antigennya tidak berlaku untuk penerbangan.
Mekanisme pengecekan dengan big data NAR ini nantinya akan diterapkan mulai dari saat pemesanan tiket di maskapai penerbangan, maupun lewat agen perjalanan daring (online travel agent/OTA).
Kemudian sistem ini akan diperluas ke moda transportasi darat dan laut dalam waktu dekat.
Fasilitas publik
Pada 1 Juli lalu sudah diluncurkan pilot project menggunakan QR Code Aplikasi Pedulilindungi di Bali, tepatnya di tempat-tempat publik, terutama hotel dan restoran.
Penggunaan aplikasi ini diharapkan dapat menguatkan mekanisme tracking dan testing, yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan wisatawan dari risiko penularan Covid-19.
Menteri BUMN, Erick Tohir, medukung integrasi data kesehatan dan aplikasi Pedulilindungi.
Dia meyakini integrasi ini sangat penting untuk memastikan pemerintah tepat sasaran dalam menangani Covid-19.
"Bagaimana nanti yang namanya kartu vaksin dan dokumen lain-lainnya ini menjadi satu kesatuan, sehingga kami bisa memantau atau memastikan ketepatan data-data penumpang untuk mencegah penularan Covid-19," ujar Erick.
Direktur Operasi Angkasa Pura Airports, Wendo Asrul Rose, menilai integrasi data kesehatan penumpang dengan aplikasi Pedulilindungi ini adalah antisipasi dari peningkatan trafik penumpang pesawat udara, agar meminimalisir penularan Covid-19.
Unduh dan pasang
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!