Pendakian Gunung Aconcagua

Sepuluh Tahun Pendakian Gunung Aconcagua: Mendaki Gunung Salju dalam Keadaan Jetlag

Pengalaman Max Agung Pribadi meliput tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) mendaki Gunung Aconcagua pada Januari 2011.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Max Agung Pribadi
Perjalanan menyusuri Lembah Vacas yang indah. 

Tidak hanya menuliskan laporan perjalanan, tapi Warta Kota menjadi menjadi bagian dari sejarah tuntasnya pendakian Tujuh Puncak Dunia, yang baru pertama kali dipersembahkan putra-putri Indonesia.

Menjadi saksi bagaimana sejarah itu diukir di salah satu gunung.

Jetlag

Singkat cerita, pada 25 Desember 2010 saya bersama Detri Wulanjani, anggota Mahitala Unpar lainnya, berangkat menyusul tim yang sudah lebih dulu ada di Argentina.

Saat itu tim utama yang terdiri dari Sofyan Arief Fesa, Broery Andrew , Xaverius Frans, dan Janatan Ginting  baru saja menyelesaikan pendakian Gunung Vinson Massif di Antartika.

Penerbangan ke Argentina sungguh panjang. Kalau dihitung-hitung hampir 36 jam ada di udara, dengan transit di Doha, Qatar; Sao Paolo, Brasil; dan Buenos Aires, Argentina.

Dari Buenos Aires kami terpaksa ke Santiago, Cile dulu karena penerbangan langsung ke Mendoza saat itu penuh.

Padahal kalau langsung, Mendoza yang terletak sekitar 1.000 km sebelah barat Ibu Kota Argentina itu dapat ditempuh dalam waktu satu setengah jam penerbangan saja.

Meski masih teler karena jetlag, saya tetap berusaha konsentrasi mengikuti ritme tim.

Briefing dilanjutkan pemilahan barang di apartemen sewaan di pusat kota selesai sore hari.

Malam hari kami jalan-jalan di pusat kota Mendoza yang indah, mencari makan malam berupa steik.

Kami memang diminta menyantap makanan berkalori tinggi menjelang pendakian. Termasuk steik Mendoza yang memang porsinya sulit saya habiskan.

Menuju Penitentes

Pagi 27 Desember 2010, dengan minibus kami meninggalkan Mendoza menuju Penitentes. Ini kampung kecil persis di depan gerbang masuk Aconcagua Provincial Park.

Di pinggir jalan dekat kampung itu terdapat obyek wisata terkenal Puente del Inca.

Tempat ini jadi lokasi wisata favorit, dengan objek berupa hunian Indian Inca yang terpahat di tebing batu dan tanah. Tebing itu dapat disaksikan dari pinggiran jalan.

Kami bermalam di sebuah hotel kecil di Penitentes, yang berudara kering dan dingin karena angin dari gunung langsung menyapa.

Pagi sekali, dengan kendaraan minibus kami jalan ke gerbang untuk melapor di pos jaga yang dinamai Punta de Vacas, dan memulai pendakian dengan berjalan kaki.

Aconcagua Provincial Park merupakan kawasan dilindungi yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Mendoza. Makanya izin pendakian dan penjelajahan di area itu diurus di Mendoza.

Pos Pampa deLenas

Sumber: Warta Kota
Ikuti kami di
873 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved