Protokol kesehatan
Bali Sudah Siap Laksanakan Protokol CHSE, tapi Bagaimana dengan Turisnya?
Pelaku industri wisata di Bali, serta masyarakat Pulau Dewata, sudah tertib menerapkan protokol CHSE.
WARTA KOTA TRAVEL -- "Hand sanitizer-nya Bu,"kata Bli Dewo dengan ramah, dan kedua tangannya terulur memegang sebotol besar hand sanitizer.
Otomatis saya mengulurkan kedua tangan juga, dengan telapak tangan terbuka ke atas.
Crut..crut... cairan bening dan kental hand sanitizer tersebut meluncur dalam jumlah besar ke telapak tangan saya.

Sambil menggosok-gosok kedua telapak tangan, saya naik ke mobil Toyota Hi-ace yang kami gunakan mengelilingi pada Bali akhir pekan kemarin. Dewo adalah sopir mobil Hi-ace tersebut.
Bukan cuma sekali Dewo mengingatkan saya dan teman-teman untuk memakai hand sanitizer sebelum masuk ke mobilnya, melainkan berkali-kali setiap kami akan selesai mengunjungi objek wisata, makan di restoran, bahkan saat kami akan meninggalkan hotel.
Biarpun dia sedang duduk-duduk santai menunggu kami selesai berkunjung, bila melihat salah satu dari kami muncul, dengan sigap Dewo berdiri.
Kemudian dia membuka pintu tengah mobilnya, mengambil botol hand sanitizernya yang besar itu, dan siap membagikan cairan disinfektan untuk tangan tersebut.
Tak lupa dia tersenyum saat mengatakan, "hand sanitizer, Bu."
Saya tahu dia tersenyum walaupun mulut dan hidungnya tertutup masker, karena matanya tertarik ke samping seperti biasanya mata orang yang sedang tersenyum.
Biasanya saya akan menjawab, "jangan banyak-banyak, Bli." Pasalnya, sekali semprot saja cairan yang keluar bisa seukuran uang logam Rp 500.
