Pascacovid 19
Komunitas Rave di Inggris Membuktikan, Acara Rave Tetap Asyik dengan Protokol Kesehatan
Protokol kesehatan ternyata juga bisa dilaksanakan di rave party, tanpa mengurangi keasyikan pesta.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Acara rave sepertinya harus dilupakan dulu di masa pandemi Covid-19 ini.
Maklum, kegiatan ini menimbulkan kerumunan orang banyak yang menari secara berdesak-desakkan, mengikuti irama electronic dance music (edm), di dalam sebuah ruangan remang-remang dengan kelebatan sinar laser.
Sudah jelas, rave tak sejalan dengan protokol kesehatan baru untuk mencegah penularan virus corona.
Hanya saja, pencinta rave di Inggris menampik pendapat itu. Mereka bahkan membuktikan bahwa protokol kesehatan baru itu bisa berjalan dengan baik, dalam sebuah pesta dansa dengan iringan musik edm itu.
Sebagaimana diwartakan laman Metro, Nitty, sebuah promotor acara rave underground (rahasia), berhasil menggelar sebuah rave yang sesuai protokol kesehatan.
Mereka menerapkan pembatasan jarak antarpengunjung; membagikan hand sanitizer dan masker kepada peserta pesta, meski pun maskernya tidak terpakai; serta membersihkan meja DJ dan peralatan turntable dengan disinfektan setiap selesai satu lagu.
Di hutan
Acara underground ini berlangsung di sebuah hutan bernama Sharphill Woods, di wilayah Birmingham, Inggris, pada Sabtu (30/5/2020).
Meski pun pakai embel-embel underground, ternyata Nitty sudah mendapat izin dari pemerintah setempat.
Jadi, begitu polisi datang menggerebek pesta itu, panitia bisa menunjukkan surat izin sehingga polisi urung menghentikan acara tersebut.
Tiga DJ beraksi di rave tersebut, yakni DJ Latmun, DJ Dafs, dan DJ Sho, menghibur 40 tamu yang hadir.
Undangan terbatas
"Kami menggunakan lahan yang bisa menampung 80 orang (dalam situasi normal), dan hanya menerima tamu 50 persen dari kapasitas tersebut," kata salah satu panitia, yang menyebut Merz sebagai nama panggilannya.
Katanya, kabar mengenai pesta ini tersiar dengan pesat di komunitas rave, sehingga 750 orang menghubungi panitia minta diundang.
Namun, niat Nitty memang ingin membuktikan bahwa rave bisa diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan, maka hanya 40 orang yang mendapat undangan.
Karena diselenggarakan di luar ruang (outdoor), maka panitia bisa menerapkan jarak aman antar-kelompok tamu.
Sebagaimana terlihat dari foto-foto yang dimuat Metro, setiap kelompok, yang terdiri dari dua orang, mendapat sebuah lahan yang dibatasi dengan batang kayu.
Kemudian setiap lahan dipisahkan oleh sebuah lahan kosong. Dengan begitu memang ada jarak minimal 2 meter antar-kelompok.
Selama acara, panitia juga selalu mengingatkan peserta pesta soal jaga jarak aman dan membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.
Membersihkan sampah
Halaman selanjutnya
virus corona
rave party di masa pandemi virus corona
rave party
pesta underground
pascacovid-19
pandemi Covid-19
dampak wabah virus corona bagi industri pariwisata
artikel pendek travel
Sharphill Woods
Nitty UK
DJ Sho
DJ Latmun
DJ Dafs
Orang yang Menggunakan Vaksin Sinovac akan Mendapat Kemudahan saat Mengajukan Visa Tiongkok |
![]() |
---|
Bakusapa, Forum Pelaku Usaha MICE untuk Bangkit dari KO |
![]() |
---|
Tiga Alat yang Tercipta di Masa Pandemi Covid-19 |
![]() |
---|
Lantai Dansa Ditutup, Kelab Malam di Berlin jadi Beer Garden |
![]() |
---|
Masyarakat Harus Reservasil Dulu Untuk Berwisata ke Ancol Taman Impian |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!