Wisata Sepeda
Dengan Rp 8 Juta, Iwan Sunter Bersepeda di Annapurna Circuit
Bermodalkan Rp 8 juta, Iwan Budiyanto mencapai puncak Thorlong La di ketinggian 5.416 meter dari permukaan laut, dengan sepeda.
"Sejak dari Thorong Pedi jalurnya terjal sekali. Jadi ransel sering
dipanggul, dan sepeda kadang dituntun dan kadang dipanggul juga. Nggak ada
masalah, Cuma lutut sering sakit gantian kanan-kiri. Setiap perjalanan
memang ini lutut suka bermasalah," tutur Iwan.
Cara seperti itu dilakoninya sampai ke Manang (3.519m).
Sepanjang perjalanan empat hari itu dia menginap di losmen murah yang
disediakan penduduk desa.
Untuk mengurangi beban, tenda dan sejumlah perlengkapan yang tidak
diperlukan ditinggalkan di Pokhara.
Soalnya Iwan sudah mendapat informasi lebih detail, tentang penginapan di
sepanjang jalur yang akan dilalui.
Tantangan
Hari kelima, dia langsung menyerbu puncak gunung sambil bersepeda
melintasi lereng bersalju.
Menurut Iwan, tantangan yang terberat adalah tipisnya kadar oksigen di
udara, sekitar 40 persen, saat mencapai ketinggian di atas 4.000 meter di
atas permukaan laut.
Bersepeda di ketinggian itu, katanya, membutuhkan mental yang benar-benar
kuat.
"Dada terasa sesak dan dinginnya minta ampun. Bawa sepeda sambil manggul
ransel gitu badan remuk rasanya, tapi saya lakoni saja pelan-pelan," tutur
Iwan yang pada tahun 2015 berlari dari Aceh ke Jakarta sejauh 2.500
kilometer.
Hal lain yang mengesankannya adalah,"Pertama kalinya melihat es batu turun
dari langit dan hujan salju," tuturnya sambil tertawa.

Mengibarkan Merah Putih
Dari Manang dia terus mendaki sambil menuntun sepeda, hingga akhirnya
sampai juga di puncak Thorong La pada 23 April 2018 siang hari.
Iwan langsung mengibarkan Sang Merah Putih di sana.
Tak berlama-lama, duda satu anak berambut gondrong itu kemudian meluncur
turun ke Muktinath, dilanjutkan sampai ke Tatopani. Salah satu target
penjelajahan di Nepal pun terpenuhi.
Siapapun bisa
Setengah merenung Iwan mengatakan, setiap perjalanan selalu
menghadapkannya kepada momentum introspeksi diri.
Sendirian di tengah hamparan salju, gunung besar, dan keheningan membuat
dirinya dipenuhi rasa syukur dapat menerima semua pengalaman perjalanan.
“Bersyukur bisa melihat semua keindahan, dan introspeksi juga atas semua
kesalahan selama ini ke lingkungan sekitar, ke orang-orang yang pernah
saya buat salah. Semua terbuka di sana,” tutur Iwan.
Iwan memang tergolong petualang serba bisa. Rasa ingin tahu yang besar
mengatasi semua keterbatasan.
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!