New Normal
Sebelum Belanja ke Mal atau Berlibur Lagi, Ketahui Dulu Tingkat Risiko Penularan Virusnya
Tingkat risiko penularan virus di mal lebih rendah daripada taman hiburan. Namun museum memiliki tingkat risiko penularan paling rendah.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA TRAVEL -- Di masa pandemi Covid-19 ini, setiap tempat dan setiap kegiatan berpotensi menularkan virus.
Hanya saja tingkat risiko penularan tersebut berbeda-beda, tergantung beberapa faktor.

Sebagaimana diwartakan laman MLive, negara bagian Michigan juga sudah membuka kembali pusat perbelanjaan dan taman hiburan, meski angka kasus Covid-19 masih tinggi.
Lima dokter yang mereka wawancarai sama-sama menyebutkan lima faktor yang harus diperhatikan masyarakat, dalam berkegiatan di tengah masa pandemi.
Lima faktor itu ialah, di dalam ruangan atau di luar ruangan; jarak dengan individu lain; durasi terpapar; tingkat kepatuhan, tingkat risiko individu.
Dengan memperhatikan lima faktor tersebut, masyarakat bisa memilih bentuk kegiatan yang memiliki risiko penularan virus lebih kecil.
Aktivitas luar ruangan secara umum disebut lima dokter ini lebih aman dibandingkan di dalam ruangan.
Pasalnya, di luar ruangan sudah pastinya areanya sangat besar, sehingga virus tidak terkonsentasi di tempat yang itu-itu saja.
Sementara aktivitas olahraga permainan seperti sepak bola dan bola basket, atau menyaksikan konser musik, memiliki risiko penularan lebih tinggi karena kemungkinan kontak fisik dengan orang lain sangat besar.
Sedangkan untuk durasi terpapar, para doketer itu mereka menjelaskan bahwa orang yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya lebih kecil kemungkinan terpapar virus, dibandingkan orang yang duduk di satu tempat dalam waktu lama.
Faktor berikutnya adalah kepatuhan masyarakat. Wilayah yang masyarakatnya patuh dengan protokol kesehatan, sudah pasti memiliki risiko penularan virus lebih kecil, dibandingkan wilayah yang warganya kerap melanggar aturan kesehatan.
Dan, faktor tingkat risiko individu ialah tingkat kesehatan seseorang, yang membuatnya lebih rentan terpapar penyakit.
Atau, individu yang memiliki penyakit lain, yang bisa menjadi parah jika terjangkit Covid-19.
Dari lima faktor itu, kelima dokter tersebut menyusun peringkat risiko penularan, yang bisa menjadi acuan masyarakat dalam memilih kegiatan dan lokasinya.
Tingkat risiko itu diberi skor angka 1 sampai 10, di mana 1 tingkat risiko terkecil dan 10 berarti berisiko tinggi.
Konser musik besar
Tingkat risiko: 9
Konser musik memiliki risiko tinggi, sebab selain mengumpulkan banyak orang di acara ini orang-orang akan bernyanyi.
"Benyanyi atau ngobrol itu memiliki risiko penularan besar, karena saat bernyanyi atau ngobrol terjadi percikan ludah keluar dari mulut. Viru ikut keluar dan menempel ke tempat lain," kata dokter Mimi Emig, spesialis penyakit menular di Michigan.
Pertandingan olahraga
Tingkat risiko: 9
Sama seperti konser musik, di stadion olahraga orang-orang juga selalu benyanyi, berteriak-teriak, bahkan memaki-maki yang membuat ludah muncrat ke mana-mana.
Jika ada satu orang membawa virus, maka virus itu akan melompat ke luar ke mana-mana.
Sasana kbugaran (gym)
Tingkat risiko: 8
Menurut dr Nasir Husain, medical director for infection prevention di Henry Ford Macomb, di sasana kebugaran, tanpa sengaja cairan dari sistem pernapasan muncrat keluar saat seseorang bernapas, waktu dia sedang berlari di treadmill, atau sedang mengikuti kelas sepeda dan kelas senam aerobik.
Dia tak menyarankan berolahraga menggunakan masker, karena bisa berpengaruh buruk bagi orang tersebut.
Sementara dokter Mimi Emig menyarankan, jika ingin berolahraga di sasana kebugaran, lebih baik pilih olahraga alat, yang dilap dulu dengan cairan didinfektan sebelum digunakan.
Taman hiburan
Tingkat risiko: 8
Banyak yang harus dilakukan untuk mencegah penularan vitus di taman hiburan, seperti jumlah pengunjung dibatasi, jarak antar-manusia harus diperhatikan, dan wahana permainan harus dibersihkan dengan disinfektan setiap habis digunakan.
Dengan segala upaya itu, kata dr Matthew Sims, Beaumont Health director of infectious disease research, kemungkinan penularan masih bisa terjadi.
Gereja
Tingkat risiko: 8
Ritus di gereja selalu menyertakan bernyanyi, yang membuat aktivitas ibadah ini memiliki risiko penularan.
Risiko ini bisa dikurangi jika setiap jemaah mengenakan masker dan duduk berjauhan.
Restoran prasmanan (buffet)
Tingkat risiko: 8
Jamuan makan ala buffet memiliki risiko tinggi penularan virus, karena banyak orang menggunakan sendok saji yang sama.
Menurut dr Matthew Sims risiko bisa diturunkan, salah satunya bila pengelola restoran mengurangi jumlah tamu dalam satu meja saji.
Selain itu masih ada beberapa cara lainnya untuk menurunkan risiko jamuan prasmanan ini.
Bola Basket
Tingkat risiko: 7
Aktivitas yang dilakukan di luar ruangan memang memiliki tingkat risiko rendah, hanya saja pertandingan semacam bola basket menaikkan kembali tingkat risikonya.
Penyebabnya adalah kontak antar-pemain memiliki potensi penularan cukup besar.
Menurut dr Nasir Husain, risiko bola basket bisa diturunkan jika olahraga ini bukan pertandingan, dan permainan dilakukan oleh orang-orang yang tinggal dalam satu rumah.
Kolam renang umum
Tingkat risiko: 7
Dokter Nasir Husain mengatakan, belum ada data sahih yang menyebutkan bahwa virus akan jinak saat kena air kolam renang.
"Meski pun air kolam renang mengandung chlorine, tapi saya rasa kandungannya tidak cukup efektif dalam mengurangi risiko," kata dr Husain.
Sementara dokter Mimi Emig mengatakan, tak mungkin berenang menggunakan masker karena menghalangi udara yang dibutuhkan si perenang.
Sekolah
Tingkat risiko: 7
Para dokter di Michigan itu sepakat bahwa sekolah meiliki faktor yang kompleks, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Yang paling sulit adalah memastikan anak-anak bisa tahan untuk menjaga jarak dengan teman-temannya, memakai masker selama berjam-jam, dan mencuci tangan sampai bersih.
Restoran
Tingkat risiko: 6
Rumah makan di dalam gedung memiliki risiko penularan cukup tinggi.
Pasalnya virus bersirkulasi di dalam ruangan tersebut, sementara orang-orang yang sedang makan sudah pasti tak menggunakan masker.
Bila situasi menghatruskan makan di tempat, dr Matthew Sims menyarankan untuk memilih meja paling pojok, jauh dari pintu masuk dan toilet, sehingga tak banyak orang yang lewat.
Taman Bermain
Tingkat risiko: 6
Seperti sekolah, taman bermain memiliki tingkat kesulitan kompleks. Selain anak-anak tak tahan berjauhan dengan temannya, sulit membuat mereka melakukan protokol batuk dan bersin yang benar.
Belum lagi di taman bermain anak-anak membutuhkan kedua tangannya untuk memegang tali ayunan, bergelantungan, dan lain sebagainya.
Salon dan tukang cukur
Tingkat risiko 6
Tak mungkin penata rambut berdiri jauh dari konsumennya, saat memotong rambut konsumen tersebut. Karena itulah salon dan tukang cukur masuk kategori risiko tinggi.
Untuk mengurangi risiko, aktivitas potong rambut harus dilakukan dengan menggunakan masker, baik penata rambut maupun sang konsumen.
Konsumen yang menunggu giliran dipotong rambutnya harus menunggu di luar, agar tercipta jarak aman antar-manusia di dalam salon.
Selain itu, penggunaan alat pengering rambut (hairdryer), kata dokter Mimi Emig, sebaiknya dihindari karena anginnya justru membuat virus bersirkulasi di udara.
Orang tua dan orang yang memiliki kerentanan tertular virus harus membuat janji, sehingga bisa menjadi konsumen pertama pada hari itu, sebelum banyak orang datang ke salon.
Bioskop
Tingkat risiko: 6
Format ruangan bioskop harus berubah agar sesuai protokol kesehatan.
Bukan hanya jarak antarkursi harus direnggangkan, tapi kursi penonton harus berubah susunannya, sehingga seorang penonton yang ingin keluar dari barisan tak harus melewati penonton lain yang sedang duduk.
Situasi pandemi ini mungkin akan mengembalikan bioskop luar ruangan seperti dulu lagi.
Pusat perbelanjaan
Tingkat risiko: 2 - 5
Pusat perbelanjaan dan mal bisa memiliki risiko tinggi jika pengelola tak mengubah prosedur operasionalnya.
Namun, tingkat risiko bisa turun menjadi 2 jika dilakukan normalitas baru dalam berkegiatan di pusat perbelanjaan.
Normalitas baru itu ialah membatasi jumlah pengunjung, kewajiban mengenakan masker, menyediakan hand sanitizer, dan mengatur aliran pengunjung.
Pantai
Tingkat risiko: 2 - 5
Pantai mirip dengan pusat perbelanjaan, yakni berisiko tinggi jika para pengunjung tetap berperilaku seperti masa sebelum pandemi.
Nmaun, dengan membatasi jumlah pengunjung, dan setiap pengunjung sadar untuk jaga jarak, maka tingkat risiko di pantai bisa turun jauh.
Dokter gigi
Tingkat risiko: 4
Para dokter di Michigan tak sepakat dengan tingkat risiko di dokter gigi.
Dokter Mimi Emig menyatakan bahwa tingkat risiko tinggi, karena saat dokter gigi melakukan pembersihan mulut pasien, dengan cara menyemprotnya, maka si virus ikut terbang bersama percikan air semprotan, dan mendarat entah di mana.
Namun para dokter lainnya menganggap tingkat risiko ini bisa dibuat sedang bahkan rendah, karena dokter gigi mengenakan alat pelindung diri lengkap.
Selain itu, pembersihan dengan disinfektan dan sinar UV dilakukan setiap seorang pasien selesai menjalani perawatan.
Jalan-jalan di kota
Tingkat risiko: maksimal 4
Berjalan kaki di tengah kota memiliki risiko rendah, sebab manusia bergerak sehingga dia tak lama berada di suatu tempat.
Hanya saja risiko akan naik bila di tempat itu ramai dengan orang lain.
Kantor
Tingkat risiko: maksimal 4
Risiko di kantor rendah karena karyawan dnegan sadar melakukan pembatasan fisikal dengan rekan kerjanya, serta selalu mengenakan masker.
Selain itu, protokol kesehatan yang dilakukan mengharuskan karyawan yang sakit untuk tetap tinggal di rumah.
Namun para dokter itu mengingatkan bahwa, 8 orang bersama dalam sebuah ruangan memiliki risiko penularan lebih besar, dibandingkan 6 orang dalam satu ruangan.
Pendek kata, semakin besar jumlahnya semakin tinggi tingkat risikonya.
Museum dan Perpustakaan
Tingkat risiko: 3
Jarang ditemuan situasi ramai dan riuh di museum dan perpustakaan, sehingga pembatasan jarak anta-manusia bisa dilakukan.
Selain itu, pengunjung museum dan perpustakaan pasti sadar selalu mengenakan masker.
tingkat risiko penularan virus
protokol kesehatan tempat wisata
protokol kesehatan di mal
normalitas baru di mal
normal baru (new normal)
artikel panjang travel
Tarif Rapid Test di 8 Bandara ini Rp 85.000 |
![]() |
---|
Jangan Khawatir Naik Kereta Api, Protokol Kesehatan PT KAI Sesuai Standar Internasional |
![]() |
---|
Berkunjung ke Eropa Wajib Tes PCR 72 Jam Sebelum Berangkat, Kini Dianggap Merugikan Industri Wisata |
![]() |
---|
Jangan Pilih Masker yang Asal-asalan, Kenali Efektivitas Setiap Jenis Masker |
![]() |
---|
Jangan Percaya Kabar Palsu, Hasil Rapid Test atau PCR Test Tetap Syarat Bepergian di Masa Pandemi |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!