Hari Raya Imlek
KUE Keranjang Eksis di Berbagai Negara dengan Beragam Nama dan Cara Penyajian
Kue keranjang bisa ditemukan di berbagai negara dengan nama dan cara pennyajian yang berbeda-beda.
Pada perkembangannya, masing-masing daerah membuat nian gao dengan ciri khas masing-masing, misalnya dari segi rasa manis dan gurih.
Penganan ini juga dibawa merantau para imigran Cina, dan di tempat baru nian gao ini juga berubah seturut budaya setempat.
Karena itu, nian gao memiliki sebutan berbeda-beda di berbagai tempat dan negara. Antara lain di Indonesia disebut kue keranjang atau kue Cina, di Malaysia disebut kuih bakul, sementara di Filipina disebut tikoy.
Menariknya, di Srilanka namanya menjadi seenakku, yang merupakan dialek masyarakat setempat untuk frasa Cina kue.
Menurut Wikipedia, bangsa yang membawa kue keranjang ke Srilanka itu adalah peranakan Tionghoa dari Melayu. Makanya ada unsur bahasa Melayu juga dalam penamaan kue itu di sana.
Bahkan penyebaran nian gao ini sampai ke Mauritius, sebuah negara pulai di Samudra India yang menginduk ke Afrika.
Di sana kue ini disebut sebagai Gateau la cirre, karena masyarakat di sana memang berbicara dalam bahasa Prancis.
Bentuk sajiannya
Cara menyantapnya juga berbeda-beda gaya. Di Jakarta saja ada yang senang memakannya dalam kondisi lengket seperti dodol, ada yang senan saat kondisinya sudah kering dan mengeras.
Ada pula yang menyajikannya dengan parutan kelapa, atau dilapisi telur lalu digoreng.