Pendakian Gunung Aconcagua
Sepuluh Tahun Pendakian Gunung Aconcagua (6): Terjebak El Viento Blanco dan Jatuh ke Jurang
Perjalanan turun dari puncak gunung tak kalah berbahaya, apalagi di Gunung Aconcagua.
Saya sempat bilang kepadanya, sebagai orang yang sudah 19 kali mencapai puncak gunung ini seharusnya dia dapat lebih tenang, dan tidak panik berhadapan dengan badai.
Jalan hilang
Kini badai salju bertiup seperti puting beliung. Suaranya bergemuruh dan kehadirannya membutakan.
Semua serba putih di pandangan dan salju cepat menebal di mana-mana.
Saat tiba di dasar Canaleta, saya lihat Traverse berubah menjadi dinding salju slab (seperti pelat yang rata) yang miringnya mengerikan.
Jalur yang tadi pagi kami lalui sudah tertutup salju mulus.
Belakangan saya tahu, lereng itu lebih dari 3.000 meter tingginya karena langsung menghunjam ke dasar gunung.
Apu mencoba mencari jalur ke depan melipir lereng terjal yang disebut Gran Acarreo. Setelah berjalan 20 meteran dia meminta saya jalan.

Jatuh ke jurang
Saya melangkah meniti salju lunak dan licin. Baru beberapa langkah, kaki tergelincir dan saya jatuh terduduk lalu meluncur di dinding es yang ribuan meter dalamnya.
pendakian Gunung Aconcagua
Aconcagua
Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar
Seven Summits
Tujuh Puncak Dunia
El Viento Blanco
artikel panjang travel
Sepuluh Tahun Pendakian Gunung Aconcagua (5): Tiba di Puncak |
![]() |
---|
Sepuluh Tahun Pendakian Gunung Aconcagua (4): Semakin Tinggi Angin Semakin Kencang dan Menyeramkan |
![]() |
---|
Sepuluh Tahun Pendakian Gunung Aconcagua (3): AMS Menyerang Terpaksa Evakuasi dengan Helikopter |
![]() |
---|
Sepuluh Tahun Pendakian Gunung Aconcagua (2): Aconcagua Mulai Muncul dan Menunjukkan Watak Aslinya |
![]() |
---|