UNWTO Apresiasi Protokol CHSE Indonesia
UNWTO memuji protokol CHSE Indonesia, dan mendukung pembukaan kembali Indonesia untuk wisatawan manca negara.
WARTA KOTA TRAVEL -- Setelah wabah Covid-19 merebak di seluruh dunia, industri pariwisata dunia pun berubah.
Pasalnya pasar kini menuntut kegiatan pariwisata yang lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan.
Di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menanggapinya dengan membuat standar protokol kesehatan industri oariwisata, yang kemudian disebut protokol CHSE.
Upaya ini dianggap tepat, dan mendapat apresiasi dari Organisasi Pariwisata Dunia (United Nation World Tourism Organization/UNWTO).
Sebagaimana dijelaskan dalan siaran pers Kemenparekraf, protokol CHSE ini menekankan kepada kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), keselamatan (safety), dan kelestarian lingkungan (enviromental sustainability), dan merupakan turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta kementerian dan lembaga lain.
Protokol juga mengadopsi peraturan yang dikeluarkan organisasi dunia seperti UNWTO.
Dukungan UNWTO
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menyambut baik kerja sama dan dukungan dari UNWTO, untuk membantu Indonesia mempersiapkan diri membuka kembali pariwisata, khususnya bagi pengunjung internasional.
Dukungan itu diwujudkan dalam bentuk seminar bertajuk "Capacity Building Workshop on Restarting International Tourism in Bali", yang diselenggarakan di Bali pada 7 hingga 8 Desember 2020.
Seminar itu dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar; Sekretaris Kemenparekraf, Giri Adnyani; serta lebih dari 30 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan 150 peserta yang hadir secara daring.