Pulau Padar sudah Terapkan Protokol Kesehatan bagi Pengunjung

Protokol CHSE juga sudah diterapkan di objek wisata Pulau Padar, di Taman Nasional Komodo.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Protokol CHSE juga sudah diterapkan di Pulau Padar, salah satu destinasi wisata di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Keterangan foto: Pemandangan menakjubkan dari puncak bukit Pulau Padar. 

WARTA KOTA TRAVEL -- Sejumlah besar negara belum membuka diri lagi, setelah terpaksa menutup pintu bagi wisatawan gara-gara pandemi Covid-19.

Karena itu, masyarakat yang ingin berlibur di akhir tahun ini sebaiknya memilih destinasi di dalam negeri, alias di Indonesia saja.

Sejumlah destinasi wisata sudah siap menerima wisatawan di masa pandemi Covid-19 ini, dan rutin melakukan protokol CHSE (kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan).

Cuci tangan sebelum memasuki kawasan wisata Pulau Padar, di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Barat.
Cuci tangan sebelum memasuki kawasan wisata Pulau Padar, di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Barat. (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Salah satunya adalah Labuan Bajo, yang dalam beberapa tahun belakangan ini sedang naik daun di kalangan masyarakat Jakarta.

Jurnalis Warta Kota, Junianto Hamonangan, pada pekan lalu meninjau Labuan Bajo bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Garuda Indonesia. Inilahlaporan pandangan matanya dari sana.

Pulau Padar

Salah satu destinasi yang dikunjunginya adalah Pulau Padar, yang kondang dengan pemandangan dari bukit batu ke arah laut.

Destinasi wisata ini sudah menerapkan protokol kesehatan, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di antara pengunjung, yakni mewajibkan wisatawan untuk melakukan protokol kesehatan yang telah diterapkan.

Setiap pengunjung yang tiba di dermaga Pulau Padar harus mencuci tangan terlebih dahulu. Di sana sudah tersedia wastafel bagi pengunjung.

Pengunjung ke Pulau Padar yang mau naik ke bukit batu harus membeli tiket. Untuk itu harus mengantre di depan loket dalam jarak aman satu sama lain.

Sebenarnya loket tiketnya hanyalah sebuah meja, dengan satu kursi di depannya untuk pengunjung yang sedang transaksi tiket.

Namun, berhubung saat ini sedang pandemi Covid-19, maka dipasanglah pembatas dari plastik, di antara penjual tiket dan wisatawan.

Setelah mendapat tiket, wisatawan yang akan mendaki ke puncak Pulau Padar diperiksa suhu tubuhnya oleh dua petugas dari Taman Nasional Komodo.

Hasil pemeriksaan thermometer itu akan dicatat di sebuah buku, bersama nama dan alamat wisatawan tersebut.

Apabila memenuhi syarat, baru pengunjung itu diperbolehkan naik ke puncak Pulau Padar.

Periksa suhu badan sebelum mendaki ke puncak bukit Pulau Padar.
Periksa suhu badan sebelum mendaki ke puncak bukit Pulau Padar. (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Jaga jarak

Namun sebelum pengunjung itu berangkat mendaki, dia harus menunggu sampai orang di depannya cukup jauh.

Tindakan itu sebagai upaya menjaga jarak antar-pengunjung.

Di sepanjang jalur pendakian berjaga beberapa orang jagawana (ranger) Taman Nasional Komodo yang bertugas menjaga agar wisatawan tetap menjaga jarak aman.

Mereka ditempatkan di titik-titik tertentu, untuk mengatur supaya tidak ada penumpukan wisatawan.

Mereka juga mengatur wisatawan yang naik maupun turun, khususnya di lokasi favorit untuk foto.

Loket tiket pendakian Pulau Padar dibatasi sekat plastik, demi mencegah pertukaran droplet.
Loket tiket pendakian Pulau Padar dibatasi sekat plastik, demi mencegah pertukaran droplet. (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Masker

Seorang jagawana itu adalah Emanuel, yang menjelaskan bahwa wisatawan yang datang ke Pulau Padar wajib menggunakan masker, agar terhindar dari penularan Covid-19.

Namun pihaknya memberikan sedikit kelonggaran bagi para wisatawan yang sedang mendaki ke puncak bukit.

Mereka bisa menurunkan masker yang dipakainya pada menuju puncak Pulau Padar.

“Standarnya pakai masker, tetap dipakai maskernya. Cuman pas trekking boleh diturunin biar bisa bernafas,” katanya, Sabtu (28/11/2020).

Jalan setapak untuk mencapai puncak bukit Pulau Padar.
Jalan setapak untuk mencapai puncak bukit Pulau Padar. (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Sementara itu seorang pengunjung, Bintang (34), menyatakan bahwa dia baru pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Padar lagipada masa pandemi Covid-19.

“Masa pandemi kayak begini kita harus ikut protokol kesehatan. Saya saja bawa masker cadangan dan hand sanitizer di tas,” ungkap pria asal Pamulang, Tangerang Selatan itu.

Bintang yang datang bersama teman-temannya itu berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhi,r agar geliat perekonomian, khususnya pariwisata dapat kembali bangkit. (Junianto Hamonangan)

Sumber: Warta Kota
Ikuti kami di
817 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved