Hore, Seluruh Uni Emirat Arab Sudah Terima Wisatawan
Uni Emirat Arab sudah membuka pintu untuk kunjungan wisatawan luar negeri. Namun denda pelanggaran protokol kesehatannya bikin ngeri.
Penulis: AC Pinkan Ulaan
Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA TRAVEL -- Uni Emirat Arab telah membuka kembali layanan visanya sejak 24 September 2020, yang artinya mereka sudah siap menerima pengunjung alias wisatawan.
Sebagaimana diwartakan Khaleej Times, Federal Authority for Identity and Citizenship (ICA) menyatakan, mereka mulai melonggarkan pembatasan sosial untuk membantu pemulihan perekonomian negara.
Salah satunya dengan memperbolehkan kembali wisatawan berkunjung ke Uni Emirat Arab.
Untuk saat ini, hanya visa kunjungan singkat yang dibuka kembali. Sementara visa kerja masih ditangguhkan.
Menurut pihak ICA, keputusan ini sudah melalui pertimbangan sebaik-baiknya, sebab industri pariwisata sudah memiliki protokol untuk memperkecil risiko penularan Covid-19.
Pengalaman Dubai
Selain itu, tampaknya mereka juga sudah melihat pengalaman Dubai, yang memang sudah membuka pintunya bagi kunjungan wisata sejak Juni lalu.
Dubai memang memiliki otonomi dalam beberapa bidang, termasuk otoritas imigrasi.
Mereka sangat yakin dengan protokol kesehatan yang disusun dan diterapkan di semua sektor wilayah itu, terutama sektor pariwisata, sehingga berani menerima kunjungan wisatawan asing kembali.
Sebagaimana dilansir CNN, protokol berwisata ke sana cukup ketat sehingga para pengunjung harus siap dengan perubahan ini.
Bau hand sanitizer di mana-mana
Dan satu perubahan yang paling dirasakan reporter CNN itu, yakni sekarang udara Dubai tercium seperti hand sanitizer.
Penduduk Dubai sangat mematuhi protokol menjaga kebersihan tangan, sehingga setiap saat selalu melakukannya menggunakan cairan pembersih itu.
Apalagi Pemerintah Dubai memasang dispenser hand sanitizer di mana-mana.
Denda tinggi
Masker harus dipakai setiap saat mulai dari naik pesawat menuju ke sana.
Bila ketahuan tidak mengenakan masker di ruang publik, maka dendanya 3.000 diraham, atau sekitar Rp 12 juta.
Bandingan denda pelanggaran masker di Jakarta yang hanya Rp 250.000.
Angkutan umum
Kemudian, taksi dengan jenis mobil sedan hanya boleh mengangkut penumpang 2 orang.
Bila jenis mobilnya minivan, yang dipanggil lewat petugas di bandara, atau taksi online Careem, boleh diisi lebih dari dua penumpang.
Sementara angkutan massal seperti Dubai Metro disterilisasi setiap saat, dan diatur jarak duduk antar-penumpang.
Taman hiburan
Saat berkunjung ke taman hiburan, masker tetap harus diapakai. Tak peduli cuacanya panas sekali, masker harus dikenakan dengan benar.
Pengunjung juga harus menjaga jarak dengan orang lain, 2 meter antar-pengunjung.
Ada pula aturan di wahana permainan, yakni pengunjung tak boleh duduk bersebelahan kecuali dengan keluarga yang tinggal serumah.

Hotel dan resor wisata
Aturan di resor wisata juga sama ketatnya, yakni masker tetap harus digunakan, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Meja resepsionis di hotel dan resor kini terpasang pembatas dari plastik tembus pandang, sehingga tekesan seperti loket karcis. Namun itulah new normal saat ini.
Koper dan barang bawaan tamu juga disemprot cairan disinfektan saat baru tiba ke hotel.
Sementara ada pula hotel yang memasang gerbang sanitizer, di mana cairan disinfektan akan menyemprot setiap orang dan benda yang melewatinya.
Ketika bersantai di kolam renang hotel, tamu diberikan handuk yang terbungkus plastik.
Petugas penjaga keselamatan (lifeguard) pun mendapat tugas tambahan, yakni mengawasi jarak antar-orang di dalam atau di pinggir kolam.
Protokol baru juga diberlakukan di restoran, dan yang paling menonjol adalah tak ada lagi buku menu.
Jadi, untuk memesan makanan tamu harus membuka menu di telepon pintarnya, lalu memindai kode QR di sana.
Tes PCR gratis
Menurut CNN, beberapa hotel di Dubai, termasuk yang paling ikonik Atlantis The Palm, memberikan layanan tes PCR gratis bagi para tamu internasional, yang menginap 5 malam atau lebih. Layanan ini tersedia sampai 18 Desember 2020.
Sementara sejumlah hotel menawarkan tes PCR berbayar, sehingga tamu mereka tak perlu mencari laboratorium untuk melakukan tes ini sebelum kembali ke negaranya.
Fasilitas ini memang dibutuhkan oleh para tamu yang berasal dari Inggris, negara-negara Uni Eropa, dan negara-negara lain yang mewajibkan hasil negatif di tes PCR untuk semua orang yang datang dari luar negeri.
Tempat tes PCR juga dikabarkan sangat mudah ditemukan di Dubai pada saat ini, sehingga memudahkan orang yang membutuhkannya.
Tes lagi
Sebaliknya, wisatawan yang akan berlibur ke Dubai juga harus menunjukkan surat pemeriksaat tes PCR, dengan hasil negatif di Bandara Dubai.
Bahkan, pengunjung dari beberapa negara yang merupakan zona merah, atau penumpang pesawat yang menunjukkan gejala Covid-19, harus melakukan tes ulang sebelum diperbolehkan ke luar bandara.
Untungnya, menurut CNN, Bandara Dubai jauh lebih sepi dari biasanya, sebab proses kedatangan menjadi lebih lama dan berbelit-belit.
Penumpang harus mendaftarkan kedatangannya melalui aplikasi Covid-19 DXB. Kemudian tak boleh berbaris terlalu dekat di ko ter imigrasi.
Saat menunggu bagasinya di ban berjalan, juga harus menjaga jarak sehinga proses pengambilan bagasi menjadi lama.