Wisata Bekasi
Ekowisata Mangrove Pantai Mekar Muara Gembong ini Menanti Dikunjungi
Hutan mangrove di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi ini bisa dilirik, untuk berwisata yang dekat-dekat saja dari Jakarta.
Produk olahan mangrove ini nantinya dijual sebagai oleh-oleh dari Muara Ggembong. Dengan begitu dapat menaikan taraf ekonomi masyarakat.
"Semoga hutan mangrove yang telah kami pulihkan dapat terjaga keasriannya, dan juga semoga apa yang telah kami berikan, baik berupa materil maupun ilmu dapat terus diaplikasikan dan disosialisasikan kepada orang banyak, sehingga makin banyak orang yang sadar bahwa menjaga hutan mangrove sangatlah penting bagi kita semua," tandas Taufiq.
Kolaborasi
Pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi juga senang dengan bantuan CSR dari Pertamina.
Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Mudrika, mengatakan CSR berperan dalam mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Bekasi.
Maka dia berharap ada kaloborasi antara perusahaan pemberi CSR, Pemerintah, dan elemen masyarakat, khususnya Pokdarwis untuk mengembangkan lagi potensi sektor kepariwisataan di Kabupaten Bekasi.
"Harusnya memang saling kolaborasi. Selain pemerintah, juga dari CSR (perusahaan) dan juga harus dari warganya itu sendiri dalam hal ini Pokdarwis," ujarnya.
Kendaraan pribadi
Lokasi Ekowisata Mangrove Pantai Mekar Muara Gembong ini berada di ujung wilayah Kabupaten Bekasi.
Bila ingin berkunjung ke sana, disarankan menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.
Pengunjung bisa mengikuti petunjuk dari Google Maps atau Waze, untuk sampai ke lokasi Ekowisata Mangrove Muara Gembong.
Saat tiba dilokasi, akan disambut dengan gapura bambu setinggi 3,5 meter sebagai gerbang masuk.

Kemudian pengunjung akan menemukan jembatan bambu warna warni, dengan lebar 1,5 meter, dan panjang 200 meter.
Jembatan bambu ini adalah tempat pengunjung berjalan, menyusuri pinggiran hutan.
itu
Ada pula sejumlah spot-spot selfie di sepanjang jembatan.
Tak jauh dari pintu masuk sudah ada spot foto terbuat dari bambu, berbentuk hati dengan tulisan "Jembatan Asmara".
Spot foto sangat bagus dan indah, sebab menampilkan latar belakang laut. Waktu yang pas untuk berfoto di sini adalah saat matahari akan kembali ke peraduannya.
Kemudian di ujung jembatan ada spot foto berbentuk hati lagi, kali ini bertuliskan "love".

Terdapat juga gapura dari bambu serta tempat duduk replika batang pohon sebagai spot foto.
Untuk spot foto ini memiliki latar belakang hamparan hutan mangrove.
Terdapat papan tentang Ekoswisata Mangrove Muara Gembong, serta penjelasan tentang berbagai jenis tanaman mangrove.
Di sepanjang jembatan juga terpasang papan larangan membuang sampah sembarangan.
Di dekat setiap rambu itu ada drum sebagai tempat sampah, sehingga pengunjung lebih mudah membuang sampahnya. (Muhammad Azzam)