Dampak Wabah Covid 19
Kacamata Proyek Jadi Atribut Pramugari Air Asia Malaysia Saat Bertugas
Air Asia Malaysia menerapkan protokol kesehatan yang komprehensif, saat kembali beroperasi pada 29 April 2020.
Penulis: AC Pinkan Ulaan
Editor: AC Pinkan Ulaan
Sejumlah maskapai penerbangan di dunia sudah mulai beroperasi lagi, meski pun hanya untuk rute domestik.
Salah satunya adalah Air Asia, yang sebagaimana dilansir laman harian Malaysia The Star, telah melayani rute domestik mulai 29 April lalu.
Uniknya, para penumpang mendapati awak kabin mengenakan atribut baru, selain setelan rok span dan blazer warna merah untuk pramugari, atau setelah kurta pendek dan celana panjang warna hitam, untuk pramugara.
Goggles
Atribut baru itu adalah masker untuk mulut dan hidung, dan masker untuk mata alias kacamata proyek (goggles). Dua benda itu sebagai bentuk antisipasi penularan virus apapun, mengingat penerbangan ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Para awak kabin juga mengenakan sarung tangan selama penerbangan. Sebenarnya sarung tangan selalu dikenakan awak kabin maskapai mana pun saat menghidangkan penganan dalam penerbangan.
Sebagaimana terlihat di Instagram Air Asia, hanya awak kabin yang mengenakan goggles. Pilot-pilot maskapai asal Malaysia itu hanya mengenakan masker.
Masuk akal, sebab pramugari dan pramugara lah yang berhadapan langsung dengan penumpang.
Pemandangan unik lainnya juga tampak di bandar udara, sebab petugas di konter check-in menggunakan kedok plastik di depan wajah mereka.
Fungsinya sama dengan goggles dan masker, yakni melindungi mulut, mata, dan hidung petugas, serta melindungi calon penumpang yang sedang mereka layani.
AirAsia chief safety officer, Captain Ling Liong Tien, kepada The Star menjelaskan bahwa mereka melakukan tindakan antisipasi, demi keselamatan penerbangan.

Dimensi berkurang
Pada tanggal 29 April itu, Air Asia menerbangkan 151 orang dari Kuala Lumpur ke Miri, kota di wilayah Sarawak yang berada di utara Kalimantan Tengah, Indonesia.
Mereka menyebut penerbangan tersebut sebagai penerbangan repatriasi, karena memuangkan warga asal Malaysia Timur ke kampung halamannya.
Bukan hanya para kru yang mengenakan alat pelindung diri (APD), Air Asia juga meminta para penumpang membawa APD mereka sendiri. Setidaknya masker. Penumpang tanpa masker tak diperbolehkan naik ke pesawat.
Aturan baru lainnya, berat bagasi kabin tak boleh melebihi 5 kilogram (kg). Berarti berkurang 2 kg dari aturan masa normal.
Alasan Air Asia, mereka berusaha bagasi kabin milik penumpang tak bersentuhan satu sama lain, untuk mengurangi risiko penularan virus.
Karena itu mereka mengurangi dimensi tas yang boleh dibawa ke kabin, menjadi 40 cm x 30 cm x 10 cm. Karena ukuran tas berkurang, otomatis beratnya juga berkurang.
Penumpang juga hanya diperbolehkan membawa satu barang sebagai bagasi kabin.
Berulang-ulang
Halaman selanjutnya
virus corona
seragam pramugari saat pandemi Covid-19
protokol kesehatan Air Asia
pramugari Air Asia
pandemi Covid-19
nternational Civil Aviation Organisation (ICAO)
dampak Covid-19 bagi sektor transportasi
artikel pendek travel
World Health Organisation (WHO)
Captain Ling Liong Tien
Bo Lingam
AirAsia chief safety officer
AirAsia Group president (Airlines)
Air Asia Malaysia
Air Asia
Lion Air Hentikan Penerbangan Mulai 5 Juni 2020. Calon Penumpang Bisa Mengurus Pengembalian Uang |
![]() |
---|
Setelah Mendapat Sanksi, PT Angkasa Pura Berkomitmen Terapkan Pembatasan Fisik |
![]() |
---|
Buntut Calon Penumpang Bejubel, Sanksi Berat bagi Batik Air |
![]() |
---|
Setelah Kasus Penumpang Berjubel, Proses Verifikasi Dolumen Dipecah Menjadi 4 Posko |
![]() |
---|
Meski Tertib, Antrean Penumpang Mengular di Bandara Soekarno Hatta |
![]() |
---|