Menyambut Imlek
Wisata Jalan Kaki Pecinan Jatinegara 1: Klenteng di Gang Sempit Jatinegara
Di mulut gang itu terdapat sebuah papan nama berwarna putih dengan tulisan merah, "Vihara Dharma Kumala Bio Shia Djin Kong".
Penulis: Janlika Putri
Editor: AC Pinkan Ulaan
Menjelang datangnya Tahun Baru Cina, atau biasa disebut Imlek, kawasan Pecinan di sebuah kota
memang selalu menarik untuk dikunjungi.
Pasalnya, kawasan itu sedang semarak dengan berbagai hiasan dalam menyambut tahun yang baru
menurut penanggalan Cina.

Menurut cerita sejarah, sebenarnya ada beberapa kawasan Pecinan di Jakarta, mengingat sudah
bangsa Tiongkok sudah datang ke wilayah Nusantara sejak ribuan tahun lalu.
Sebut saja kawaan Glodok, Jatinegara, Tanahabang, Setiabudi, Kebayoran Lama, Senen adalah
kawasan Pecinan di Jakarta pada masa lalu.
Mereka hidup berbaur dengan suku bangsa lainnya yang datang ke Jakarta, sehingga pada saat ini
sudah tidak terlalu kentara lagi perbedaan asal-muasal mereka.
Karena itulah, saat ini kebanyakan masyarkat Jakarta tahunya hanya Glodok kawasan Pecinan di
kota ini.
Jatinegara
Membaca sejarah Jakarta itu, saya dan tim Warta Kota Travel tertarik melihat kawasan Pecinan
lainnya di Jakarta. Pilihan kami adalah Jatinegara.
Zaman dahulu, tepatnya mulai tahun 1744, Jatinegara adalah kota satelitnya Batavia, di bagian
tenggara Batavia.
Lama kelamaan penduduk kota satelit ini bertambah, termasuk kelompok pedagang beretnis
Tionghoa. Mereka membangun permukiman lengkap dengan tempat ibadah.
Maka kami ingin melihat peninggalan masyarakat Tionghoa di Jatinegara dengan cara wisata jalan
kaki. Ternyata itu bukan hal yang mudah.
Berbeda dengan kawasan Glodok, di Jatinegara jumlah anggota komunitas Tionghoa tidak sebanyak di Glodok, dan mereka lebih membaur dengan masyarakat di luar kelompok mereka.
Ketika itu di Jatinegara juga dihuni masyarakat petani lokal yang sekarang dianggap sebagai
suku Betawi. Ada pula kelompok masyarakat keturunan Timur Tengah, dan pendatang dari wilayah
lain di Nusantara.
Karena itulah peninggalan masyarakat Tioghoa di Jatinegara tak sebanyak Glodok. meski begitu, masih ada jejak-jejaknya yang terlihat.

Klenteng di Gang Sempit
Salah satunya adalah Klenteng atau Bio Shia Djin Kong, yang saat ini menjadi satu dengan Vihara
Dharma Kumala.
Saya dan tim Warta Kota Travel memulai wisata jalan kaki ini dari stasiun Jatinegara, karena
stasiun yang berdiri sejak tahun 1910 itu sangat dekat dengan klenteng ini.
Kami menyeberangi Jalan Bekasi Barat di depan stasiun, dan masuk ke gang kecil di seberang
stasiun.
Jalan yang kalau di peta Google bernama Jalan Bekasi Timur Gang 1 ini sangat kecil, mungkin
hanya muat 1 mobil kecil.
Kami sempat ragu-ragu ketika akan memasuki gang tersebut. Pasalnya kami membayangkan klenteng
ini cukup besar, seperti klenteng-klenteng di wilayah Glodok, sehingga rasanya tak mungkin
berada di jalan sekecil itu.
Halaman selanjutnya
Sumber: Warta Kota
wisata jalan kaki Pecinan Jatinegara
perayaan Cap Go Meh
artikel panjang travel
Vihara Dharma Kumala
Thung Jih Wei pendiri Bio Shia Djin Kong
Tahun Baru Imlek
Pecinan Jatinegara
Klenteng atau Bio Shia Djin Kong
Ikim Sudrajat alias Thung Dua Kim
Pondok Indah Mall Hadirkan Atraksi Barongsai Juara Dunia |
![]() |
---|
Yuk Foto-foto Ala Shanghai Tempo Dulu di Grand Indonesia |
![]() |
---|
Festival Makanan Cina di Thamrin 10 Untuk Memeriahkan Imlek |
![]() |
---|
Langit Boleh Kelabu, Tapi Hati Harus Riang dengan Jakarta Imlekan |
![]() |
---|
Sajian Eksklusif di Hotel Luminor Kota Untuk Merayakan imlek |
![]() |
---|