Hotel di Singapura
Raffles Hotel Singapura Bukan Sekadar Hotel
Mendengar namanya saja, banyak orang langsung membayangkan Singapura, karena kata Raffles mengingatkan kepada Sir Thomas Stamford Raffles.
Tangan dingin Raffles berhasil mengembangkan pelabuhan di muara Sungai Pulau Tumasik menjadi
pelabuhan yang ramai disinggahi kapal-kapal pedagang.
Raffles kemudian mengganti nama Tumasik menjadi Singapura. Karena itulah Raffles disebut-sebut
sebagaipendiri Singapura.
Sungai yang bermuara di pelabuhan yang dibangun Raffles, otomatis berubah nama dan disebut
Sungai Singapura (Singapore River).
Maka masuk akal jika Raffles Hotel selalu identik dengan Singapura. Apalagi hotel yang bediri
di tahun 1887 ini berada di tepi Sungai Singapura.
Eksotis
Bukan hanya identik dengan negara Singapura, Raffles Hotel, sebagaimana ditulis Steve King
untuk laman Conde Nest Traveller, juga membawa nostalgia akan eksotisme East India Company.
King sebenarnya mengutip kata-kata penulis Inggris, W Somerset Maugham, yang konon tak pernah
bosan menginap di hotel ini.

Namun, siapa pun yang pernah masuk ke hotel ini sepertinya akan merasakan dirinya melewati
lorong waktu, kembali ke masa lalu.
Padahal hotel ini baru saja mengalami renovasi besar-besaran, melakukan modernisasi di beberapa fasilitas, termasuk memasang teknologi baru serta mengganti lantai pualam di seluruh bagian hotel.
Renovasi ini berlangsung lebih dari 2 tahun, sehingga hotel harus ditutup pada Januari 2017 dan dibuka kembali pada 1 Agustus 2019.